Senin, 10 Januari 2011

Ilmuwan Klaim Pemanasan Global Buat Binatang Kian Mengerdil

FLORIDA (Berita SuaraMedia) - Akibat pemanasan global 55 juta tahun lalu, ukuran mamalia karnivora menyusut hingga setengahnya, menurut studi baru University of Florida.
Binatang mirip haina, Palaeonictis wingi berevolusi dari ukuran sebesar beruang menjadi ukuran cayote saat suhu Bumi meningkat 15 derajat Fahrenheit selama periode 200 ribu tahun.
Mengikuti peristiwa pemanasan global ini, suhu bumi mendingin dan binatang berevolusi menjadi binatang dengan ukuran lebih besar.
“Kita tahu bahwa mamalia pemakan tanaman menjadi lebih kecil selama awal Eosen saat pemanasan global terjadi dan mungkin berhubungan dengan peningkatan kadar karbon dioksida,” kata pemimpin penulis Stephen Chester, mahasiswa doktoral Yale University yang memulai riset di UF bersama Jonathan Bloch, kurator paleontologi vertebrata di Museum Sejarah Alam Florida.
Para peneliti menemukan rahang binatang hampir lengkap di Big Horn Basin Wyoming pada tahun 2006 selama ekspedisi mengumpulkan fosil yang dipimpin oleh Bloch, salah seorang penulis studi tersebut.
Bloch mengatakan temuan baru itu bisa membantu para ilmuwan lebih memahami dampak pemanasan global saat ini.
“Mendokumentasikan dampak perubahan iklim global di masa lalu merupakan salah satu eksperimen nyata yang dapat menginformasikan kita apa dampak pemanasan global pada mamalia dalam waktu dekat ini,” kata Bloch yang telah mempelajari masalah perubahan iklim ini selama hampir satu dekade.
Para ilmuwan berpikir bumi mengalami peningkatan kadar karbon dioksida dan lingkungan yang lebih kering selama periode lebih hangat, tetapi mereka tidak mengerti apa penyebab penyusutan mamalia ini. Satu teori mengatakan karbon dioksida mengurangi tingkat nutrisi tanaman dan menyebabkan mamalia herbivora menyusut.
Hal ini tidak berlaku bagi spesies pemakan daging yang artinya nutrisi tanaman bukanlah satu-satunya faktor, kata Bloch. Mamalia di iklim hangat saat ini cenderung lebih kecil dari mamalia di daerah beriklim dingin, kata Chester. Misalnya, beruang coklat di Montana umumnya lebih kecil dari yang ditemukan di Alaska.
Penulis lain pada penelitian itu adalah Ross Secord, asisten profesor University of Nebraska bersama Doug Boyer, asisten profesor di Brooklyn College. Penelitian ini dijadwalkan muncul dalam edisi cetak pada bulan DesemberJournal of Mamalia Evolution.

0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
:nangis :rate :lebay :hoax :nyimak :hotnews :gotkp :wow :pertamax :lapar :santai :malu :ngintip :newyear

Posting Komentar