Minggu, 02 Januari 2011

teklap I

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Tumbuh kembang merupakan dua kata yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Setiap inidividu mengalami proses tersebut dari janin hingga usia tertentu. Proses perkembangan dan pertumbuhan individu yang satu dengan yang lainnya berbeda, tergantung dari faktor-faktor pendukungnya. Semakin banyak faktor pendukung yang positif yang mempengaruhi anak maka semakin cepat tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak.
Secara biologis makna pertumbuhan dan perkembangan sangatlah berbeda. “pertumbuhan adalah bertambah besarnya ukuran dan struktur sel, sedangkan perkembangan adalah bertambah bayaknya jumlah sel. Sel-sel yang tumbuh dan  berkembang meliputi sel seluruh organ tubuh seperti organ dalam (hati, paru-paru, ginjal, usus dan kelenjar), alat gerak (tangan dan kaki) sampai kepada susunan sayaraf yang berpusat di otak. Makna perkembangan secara psikologis (psikis)adalah bertambah dewasanya individu yang bersangkutan.” (Danis Widyastuti, 2007: 2).
Pertumbuhan dan perkembangan akan mengakibatkan terjadinya kemampuan individu. Tumbuh kembang otak pada usia dini akan meningkatkan keterampilan anak sehingga memiliki kemampuan mengingat sesuatu dan mampu menganalisis suatu masalah.
Pentingnya perkembangan ini yang menjadi latar belakang penulis melakukan kegiatan teknik labor tentang “Perkembangan Anak”. Sehingga apabila terdapat ketidak seimbangan perkembangan tersebut dengan perkembangan yang sesuai hakekatnya pada standar usia maka pada kegiatan teknik labor ini, penulis akan menentukan layanan apa yang akan diberikan agar perkembangan tersebut seimbang. Tetapi penulis hanya membatasi 1 masalah yang akan ditindak lanjuti.


B.     Tujuan
Adapun tujuan penulis melakukan praktek ini adalah :
1.      Untuk memenuhi tugas akhir semester mata kuliah teknik labor
2.      Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis tentang perkembangam anak.
3.      Melatih penulis agar dapat terjun di tengah masyarakat.
4.      Untuk mengaplikasikan teori yang telah didapat di bangku kuliah

C.    Manfaat
Manfaat dari praktek dan penulisan laporan ini dapat dirasakan oleh beberapa pihak diantaranya :
1.      Bagi penulis sendiri
a.       Agar penulis benar-benar paham dengan perkembangan anak yang mana mengaplikasikan dari teori yang telah di dapat.
b.      Melakukan langkah-langkah dalam praktek secara benar hingga dapat mengambil suatu kesimpulan dan tindakan untuk langkah kedepan yang berupa layanan yang tepat.
c.       Mengajarkan penulis untuk terjun ke lapangan dan masyarakat nantinya.
2.      Manfaat bagi anak
Agar anak mendapat perhatian dan layanan secara khusus untuk mencapai keseimbangan dan kesempurnaan dalam perkembangan anak, agar pada usia lanjutnya anak mencapai kematangan pihak sekolah.
3.      Manfaat bagi  pihak sekolah
a.    Agar pihak sekolah mengetahui bagaimana perkembangan anak, dan apabila ada hal yang terlambat atau terlalu cepat dalam perkembangan dapat dikondisikan untuk melakukan hal yang menunjang perkembangannya tersebut.
b.   Agar pihak sekolah dapat melihat potensi-potensi yang menonjol pada anak di saat perkembangannya.
4.      Manfaat bagi pihak orang tua
a.    Agar orang tua mengetahui segala sesuatu tentang dan bagaimana perkembangan anak.
b.   Agar orang tua mengetahui apa yang akan dilakukan untuk menunang perkembangan anaknya baik secara psikis dan fisik.



Bab II
Kajian teori
A.    Identifikasi
1.      Pengertian
Identifikasi merupakan suatu upaya seseorang (orang tua, guru, maupun tenaga kependidikan lainya). Untuk melakukan proses penjaringan terhadap anak yang mengalami kelainan / penyimpangan (fisik, intelektual, social, emosional atau tingkah laku). Dalam rangka pemberian layanan pendidikan yang sesuai. Hasil dari identifikasi adalah ditemukan anak –anak yang mengalami kelainan / penyimpangan agar mendapat pelayanan pendidikan khusus.
2.      Tujuan
Tujuan melakukan identifikasi adalah untuk menghimpun informasi apakah anak mengalami penyimpangan atau tidak. Ini harus dibandingkan dengan orang lain yang sebaya usia denganya. Untuk melaksanakan identifikasi peneliti dengan cara observasi dan wawancara agar data yang diperoleh jelas.
3.      Alat identifikasi
Ada beberapa aspek informasi yang perlu mendapatkan informasi yang perlu mendapatkan perhatian dalam pelaksanaan identifikasi antara lain:
a.       Informasi riwayat perkembangan
b.      Informasi riwayat/data orang tua/wali
c.       Informasi profil kelainan anak
B.     Assessment
1.      Pengertian
Assessment berasal dari bahasa inggris yaitu yang berarti penilaian suatu keadaan. Assessment adalah suatu upaya memberikan informasi yang relevan dalam membantu merencanakan program individu untuk mencapai tujuan perkembangan yang obtimal.
Menurut mullilan and burkely (1983) bahwa assessment merupakan suatu usaha menghimpun informasi yang relevan guna memahami atau menentukan keadaan seseorang. Focus assessment pendidikan adalah berbagai bidang pembelajaran disekolah, factor – factor yang mungkin mempengaruhi proses belajar dan prestasi sekolah seperti keterampilan berbahasa, keterampilan social, keterampilan motorik dan keterampilan lainya.
Assessment merupakan kegiatan penyaringan terhadap anak – anak yang telah teridentifikasi anak berkebutuhan khusus. Kegiatan assessment  dapat dilakukan oleh guru dan tenaga professional lain yang tersedia sesuai dengan kompetensinya.
Dari pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa assessment adalah suatu penilaian yang kompresif untuk mengetahui kelemahan-kelemahan  dan kelebihan-kelebihan anak yang digunakan untuk menentukan layanan pendidikan yang dibutuhkan anak dan sebagai dasar penyusunan rancangan pembelajaran.
2.      Tujuan
Tujuan assessment yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
a.       Penyaringan bertujuan memberikan petunjuk dan indikasi mengenai perlu atau tidaknya asesmen lebih lanjut.
b.      Untuk menetahui perbandingan perkembangan anak yang satu dengan yang lain agar dapat diketahui seberapa jauh keterlambatan anak dalam perkembanganya.
c.       Untuk mengetahui kemampuan dan ketidak mampuan anak secara khusus sesuai dengan aspek-aspek pemahaman konsep perkembangan.
d.      Untuk mengetahui factor penyebab dan permasalahan melalui serangkaian identifikasi.
e.       Untuk menetapkan kemampuan yang telah dikuasai dan efektifitas program yang dilaksanakan.
f.       Untuk menetapkan keputusan tentang kemajuan yang telah diperoleh siswa sebeluma sesment dilakukan.
g.      Sebagai bahan dalam menetapkan materi penyusunan program layanan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhanya.
h.      Untuk mengembangkan program pendidikan yang diindividualisasi.  



3.      Ruang lingkup
a.       Perkembangan bahasa
Bahasa adalah kompleks, melibatkan berbagai keterampilan yang meliputi konteks atau ungkapan lisan dan bahasa informasi yang diterima dengan mendengar dan ditujukan dalam bentuk lisan dan tulusan. Bahasa dikategorikan sebagai dua proses yaitu bahasa reseptif dan bahasa ekspresif.
Bahasa lisan melibatkan aspek bahasa reseptif dan ekspresif sintaks morfologi dan fonologi. Bahasa meliputi bahasa aspek yaitu inotasi, nada, penjelasan suara, penekanan sehingga apa yang diucapkan menjadi bermakna.
Dalam bahasa tulis proses reseptif adalah membaca. Aspek ekspresif dalam bahasa disebut komposisi atau ekspresif tulis. Elemen yang terkecil dalam elemen tulis adalah surat atau buah tulisan pribadi sangat diperlukan kemampuan seseorang dalam menemukan dan menyusun kata.
b.      Perkembangan bicara
Bicara adalah bentuk bahasa yang mengunakan artikulasi kata yang di gunakan untuk menyampaikan maksud. Bicara tidak hanya melibatkan koordinasi kumpulan otot mekanisme suara yang berbeda tetapi juga mempunyai aspek mental yakni kemampuan mengartikan arti degan bunyi yang dihasikan.
c.       Perkembangan motorik
Perkembangan motorik dapat digolongkan dalam beberapa tahap :
a)      Masa neunatus (lahir – 28 hari)
Perkembangan pada masa ini sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai dengan keinginan orang tua.
b)      Masa bayi (usia 1 bulan – 1 tahun)
·         Usia 1 – 3 bulan
Gerakan motorik yang mampu dilakukan antara lain mengangkat kepala, mengikuti objek dengan mata, melihat dengan senyum, beriaksi terhadap suara atau bunyi serta menahan yang dipegangnya.
·         Usia 3 – 6 bulan
Gerakan motorik yang mampu dilakukan ialah mengangkat kepala hingga 90 derajat, mengangkat dada dengan topang tangan , belajar meraih benda yang ada dalam jangkauannya dan diluar jangkauanya.
·         Usia 6 – 9 bulan
Gerakan motorik yang mampu dilakukan ialah duduk tanpa dipangku, tengkurap dan berbalik sendiri, memegang benda kecil dengan ibu jari telunjuk, memindahkan benda dari satu tangan ketangan yang lain serta bergembira dengan melempar – lempar benda
c)      Pada masa muskulur (1 – 3 tahun)
·         Usia 12 – 18 bulan
Anak mampu berjalan dan mengeksploitasi rumah serta keliling rumah dan menyusun 2 – 3 kata.
·         Usia 18 – 24 bulan
Anak mampu naik atau turun tangga, menyusun 6 kotak, menunjuk mata dan hidung, belajar makan sendiri, mengambar garis dikertas atau dipasir serta mulai belajar mengontrol buang air besar dan kecil.
·         Usia 2 – 3 tahun
Anak belajar meloncat, memenjat dan melompat dengan satu kaki, memmbuat jembatan dengan 3 kotak serta mengambar lingkaran.
d)     Masa pra sekolah (3 – 6 tahun)
·         Usia 3 – 4 tahun
Anak mulai berjalan sendiri mengunjugi tetangga, belajar memasang dan membuka pakaian sendiri, mengambar orang.

·         Usia 4 – 5 tahun
Anak mampu melompat dan mencari serta mengambar orang yang terdiri dari kepala, lengan dan badan.

·         Usia 6 tahun
Anak mampu melompat tali, bermain sepeda serta mengurai objek dengan gambar.
e)      Masa sekolah
·         Usia 6 – 7 tahun
Mata bergerak dengan cepat waktu membaca.
·         Usia 8 – 9 tahun
Kecepatan dan kehalusan aktifitas motorik meningkat, mengunakan alat seperti palu serta mengunakan peralatan rumah tangga.
·         Usia 10 – 12 tahun
Anak mampu melakukan aktifitas seperti mencuci, menjemur pakaian sendiri, mengecat, mengambar, dll.
f)        Perkembangan social komunikasi
Menurut brim (1996) merumuskan bahwa sosialisasi adalah proses memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang memungkinkan seseorang berpartisipasi secara efektif dalam suatu kelompok atau masyarakat.

Factor yang menyebabkan kesulitan dalam penyesuaian terhadap harapan social adalah :
·         Kecendrungan bawaan yang menimbulkan kesulitan  dalam adaptasi dengan lingkungan.
·         Anak dibentuk dengan adaptasi terhadap satu kelompok saja, sehingga susah menyesuaikan diri dengan kelompok lain.
·         Penyesuaian diri akan menjadi masalah dalam kelompok jika tidak sesuai dengan cita-citanya.
·         Susah menyesuaikan diri dan pola yang diterima dengan tingkat umur yang lebih tua.
·         Anggapan bahwa penerimaan social kurang penting dibanding dengan kebebasan.
g)      Perkembangan psikologi anak
Perkembangan psikologi anak adalah salah satu bidang psikologi yang focus terhadap perkembangan anak dan perubahan tingkah laku pada masa kanak-kanak.
h)      Perkembangan neuroligis
Neurologis menurut Evelyn (peartle : 1993) yaitu pengetahun tentang saraf dan strukur tubuh.
i)        Perkembangan prilaku
Powers dan osbun (1976) mengemukakan defenisi prilaku adalah perkembangan prilaku member batasan sebagai pengunaan secara sistematis teknik kondisioning pada manusia untuk menghasilkan perubahan frekuensi perilaku social tertentu atau tindakan mengontrol lingkungan perilaku tersebut.
4.      Alat yang digunakan untuk mengolah data
a.       Cheklis
b.      Member tanda pada bagian yang telah ditentukan
5.      Metode assessment yang digunakan
a.       Metode observasi atau pengamatan
b.      Metode tes atau evaluasi hasil belajar
c.       Metode wawancara
C.     Program pembelajaran individual (PPI)
Program pembelajaran individual adalah satu program pembelajaran yang menafsirkan kebutuhan setiap anak yang mengalami masalah dari hasil identifikasi dan assessment. Keputusan untuk mengembangkan PPI haruslah benar-benar didasarkan pada kebutuhan yang tidak akan mungkin dipenuhi bila tidak akan diberikan layanan secara individual.


D.    Intervensi
Intervensi dalam kamus bahasa Indonesia (timganca sains bandung) yaitu suatu cara untuk menangani masalah intervensi gangguan bahasa bicara adalah cara memberikan pelayanan yang tepat pada anak tentukan berdasarkan identifikasi dan assessment yang telah dilakukan sebelumnya.
  
BAB III
IDENTIFIKASI DAN ASESMENT
I.         IDENTIFIKASI ANAK
A.    Identifikasi Anak
Nama Anak                                                     :  Bidara Lidiya Irvan
Panggilan                                                        :  Lidiya
Tempat/Tanggal Lahir                         :  jakarta, 20 febuari 2005
Anak ke                                                           :  2 ( Dua )
Status Kalahiran                                              :  Normal
Alamat                                                                        :  Jln. Cendrawasih No. 20 B Air Tawar
Nama Sekolah                                                 :  TK Al-Qur’an Amal Salah
Alamat Sekolah                                               :  Jln. Perkutut No. 6 Air Tawar Barat(ATB)
Hambatan                                                        :
B.     Riwayat Kelahiran
Perkembangan pada masa kehamilan              :  Baik
Penyakit pada masa kehamilan                       :  Tidak ada
Usia kandungan                                              :  9 bulan
Riwayat proses kelahiran                                :  -
Tempat kelahiran                                             :  Di RS
Penolong proses kelahiran                               :  dokter
Gangguan pada saat bayi lahir                        :  Tidak ada
Berat badan bayi                                             :  -
Panjang badan bayi                                         :  -
Tanda – tanda kelainan pada bayi                  :  Tidak ada
C.    Perkembangan Masa Balita
Menyusu dengan ibunya hingga umur            :  1,5 Tahun
Minum susu kaleng hingga umur                    :  -
Imunisasi (lengkap/tidak)                                :  Lengkap
Pemeriksaan/penimbangan (rutin/tidak)          :  Rutin
Kualitas makanan                                            : Baik  
Kesulitan makanan  (ia/tidak)                         : Tidak
D.    Perkembangan Fisik
Dapat berdiri pada umur                                 : 1 Tahun
Dapat berjalan pada umur                               : 1,5 Tahun                 
Naik sepeda roda 3 pada umur                       : -
Naik sepeda roda 2 pada umur                       : -
Bicara dengan kalimat pada umur                  : -
Kesulitan gerak yang dialami                          : Tidak ada
Status gizi balita (baik/kurang)                       : Baik
Riwayat kesehatan (baik/kurang)                    : Baik
E.     Perkembangan Sosial
Hubungan dengan saudara                             : Baik
Hubungan dengan teman                                : Baik
Hubungan dengan orang tua                           : Baik
Hobi                                                                :  -
Minat khusus                                                   :  -
F.     Perkembangan Pendidikan
Masuk TK pada umur                                     : 5 Tahun
Lama pendidikan di TK                                  :  - 
Kesulitan selama di TK                                   :  -
Layanan khusus yang pernah                          :  -
Prestasi belajar yang pernah dicapai               :  -
Mata pelajaran yang dirasa sulit                      :  - 
Mata pelajaran yang disenangi                        :  -

II.         DATA IDENTITAS ORANG TUA
1.      Ayah
Nama                                                               :Muhammad irvan
Agama                                                             : 1slam
Status                                                              : kawin
Pekerjaan                                                         : wiraswasta
Alamat                                                                        : Jln. Cendrawasih No. 20  B Air Tawar
2.      Ibu
Nama                                                               : Deswita
Agama                                                             : islam
Status                                                              : kawin
Pekerjaan                                                         : Ibu Rumah Tangga
Alamat                                                                        : Jln. Cendrawasih No. 20 B Air Tawar
Hubungan orang tua dan anak
Kedua orang tua satu rumah                           : iya
Anak satu rumah dengan orang tua                : iya
Anak diasuh oleh satu orang tua                     : iya
Anak diasuh saudara / wali                             : tidak
3.      Social ekonomi orang tua
Jabatan formal ayah dikantor (jika ada)          : kordinator lapangan
Jabatan formal ibu dikantor (jika ada)            :Tidak ada
Jabatan informal ayah diluar kantor (jika ada): tidak ada
Jambatan informal ibu diluar kantor (jika ada):tidak ada
Rata –rata penghasilan kedua orang tua perbulan : _
4.      Tanggungan dan tanggapan keluarga
Jumlah anak                                                    : 3 orang
Yang bersangkutan anak ke                            : 2(kedua)
Persepsi orang tua terhadapa anak                   :anak hambatan dalam motorik halus
Harapan orang tua terhadap anak                    : Anak Bisa Menulis








1.      Informasi Orang Tua
            Informasi dari orang tua dapat dilakukan dengan cara kunjungan rumah dan Tanya jawab dengan orang tua si anak. Kunjungan rumah dilakukan saat anak-anak pulang sekolah sembari mangantarkannya pulang. Dirumah penulis melukakan wawancara dengan orang tua tentang riwayat kelahiran anak, mulai dari masa prenatal, natal, dan post natal. Dari keterangan orang tua dapat diketahui bahwa anak tidak mengalami masalah perkembangan selama masa kehamilan.

2.      Identifikasi
            Proses identifikasi dilakukan Di TK Al-Qur’an Amal Saleh tempat anak tersebut sekolah. Awalnya penulis malakukan identifikasi dengan mewawancarai guru, namun terlebih dahulu penulis meminta izin kepada sekolah sebelum melakukan identifikasi. Setelah melakukan wawancara dengan guru penulis dipersilahkan untuk mengamati langsung kegiatan siswa saat belajar. Dari hasil pengamatan tersebut penulis menemukan beberapa orang anak yang mengalami masalah perkembangan, terutama dalam bidang perkembangan persepsi, motorik halus, dan social. Saat melakukan pengamatan lebih lanjut terhadap beberapa anak ini penulis melihat satu orang anak, dimana anak ini sering tidak selesai dalam melakukan tugas. Dan saat anak mengerjakan tugas yaitu menghubungkan titik-titik pada suatu gambar ternyata banyak garis tersebut yg keluar atau tidak  rapih  Atas dasar inilah penulis mengambil kesimpulan bahwasanya anak tersebut memerlukan bimbingan untuk perkembangan motork halus, khususnya khususnya dalam menghubungkan titik-titik.


3.      Asesment
                  Asesment dilakukan pada tanggal  ………………………. dengan menggunakan instrument sebagai berikut:


 BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM

PROGRAM PEMBELAJARAN INDIVIDUAL ( PPI )

A.    Identitas
Nama                                             : bidara lidiya irfan
Tempat/Tanggal Lahir                   : jakarta, 20 febuari 2005
Jenis Kelamin                                : perempuan
Agama                                           : Islam
Alamat                                          : Jln. Cendrawasih No. 20 B Air Tawar

B.     Deskripsi Kemampuan Sekarang
Anak mengalami gangguan perkembangan pada  motorik halus. Dari tes yang dilakukan pada Anak, Anak hanya biasa mencoret dan mewarnai bebas sedangkan dalam menirukan bentuk, mewarnai bentuk, dan menghubungkan titik-titik anak kurang mampu dalam melaksanakanya.

C.    Tujuan
Tujuan Jangka Panjang
Agar anak mampu memfungsikan motorik halusnya dengan baik, dan Anak dapat melakukan kegiatan yang berhubungan dengan motorik halus terutama dalam menulis

Tujuan Jangka Pendek
            Dengan memberikan latihan diharapkan
a.    Anak dapat mewarnai bentuk lingkaran
b.   Anak dapat mewarnai bentuk segi empat
c.    Anak dapat mewarnai bentuk segi tiga
d.   Anak dapat menghubungkan dua titik
e.    Anak dapat menghubungkan titik-titik menjadi garis vertikal
f.    Anak dapat menghubungkan titik-titik menjadi garis horizontal
g.   Anak dapat menghubungkan titik-titik menjadi garis miring kekanan
h.   Anak dapat menghubungkan titik-titik menjadi garis miring kekiri
i.     Anak dapat menghubungkan titik-titik menjadi lingkaran
j.     Anak dapat menirukan bentuk lingkaran
k.   Anak dapat menirukan bentuk persegi
l.     Anak dapat menirukan bentuk segitiga
m. Anak dapat menirukan bentuk Angka

D.    Alat dan Metode
Alat
1.      Kertas yang sudah ada titik-titiknya
2.      Alat tulis
3.      Plestisin
4.      Crayon
5.      Spidol
6.      Gambar angka
Metode
a.       Demonstrasi
b.      Penugasan
c.       Tanya jawab
d.      Kooperatif
e.       Individual
  
E.     Evaluasi
      Evaluasi dilakukan pada saat proses pembelajaran berlansung dengan melakukan pemberian tugas kepada anak, dan  Sewaktu anak mengerjakannya asesor mengamati anak dan membimbing apabila anak mengalami kesulitan.serta menceklisnya kembali. Jadi nantinya akan kelihatan apakah anak sudah dapat melakukannya atau tidak.



Mengetahui,                                                                Padang, 5 Desembe2010
Dosen Pembimbing Teklab                                                     Asesor



Drs TARMANSYAH Sp.Th M.Pd                                       RIZKI
NIP.                                                                                        01171/ 2008


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) I

I.                   Identitas

Mata Pelajaran            : Motorik halus
Kelas                           : B.4
Pokok bahasan            : Latihan Menulis
Sub pokok bahasan     : Menghubungkan titik-titik
Alokasi waktu             :

II.                Standar Kompetensi
Membuat garis

III.             Kompetensi Dasar
Anak mampu menghubungkan titi-titik membentuk garis

IV.             Tujuan Pembelajaran
1.       Dengan latihan ini diharapkan anak bisa menghubungkan titik-titik menjadi garis vertical
2.       Dengan latihan ini diharapkan anak bisa menghubungkan titi-titik menjadi garis horizontal
3.       Dengan latihan ini diharapkan anak bisa menghubungkan titik-titik menjadi garis miring kekanan
4.       Dengan latihan ini diharapkan anak bisa menghubungkan titik-titik menjadi garis miring
5.       Dengan latihan ini diharapkan anak bisa menghubungkan titik-titik menjadi garis lengkung
6.       Dengan latihan ini diharapkan anak bisa menghubungkan titik-titik menjadi lingkaran



V.                Indikator
a.       Anak mampu membuat garis vertical
b.      Anak mampu membuat garis horizontal
c.       Anak mampu membuat garis miring kekiri
d.      Anak mampu membuat garis miring kekanan
e.       Anak mampu membuat garis lengkung
f.       Anak mampu membuat garis miring lingkaran

VI.             Materi pokok
Menghubungkan titik-titik membentuk garis

VII.          Alat dan Sumber
Alat; kertas yang sudah ada titik-tiknya, alat tulis
VIII.       Kegiatan pembelajaran
  1. Kegiatan Awal
1.       Asesor/ guru memeriksa kesiapan anak
2.       Asesor/ guru menjelaskan tujuan pembelajaran
3.       Appersepsi

  1. Kegiatan Inti
1.      Guru menjelaskan kepada anak cara memegang pensil, dan guru menyuruh anak untuk menirukannya
2.      Guru mengambil kertas yang sudah disediakan dan kemudian menghubungkan titik-titik menjadi garis vertikal dan horizontal, lalu anak menirukan sambil guru mengamati apa yang dikerjakan oleh anak
3.      Kemudian dilanjutkan dengan garis miring kekanan dan kekiri, lalu anak menirukan sambil guru mengamati apa yang dikerjakan oleh anak
4.      Kemudian garis lengkung dan akhirnya membentuk lingkaran, lalu anak menirukan sambil guru mengamati apa yang dikerjakan oleh anak
5.      Kegiatan ini dilakukan secara bergantian, lalu anak menirukan sambil guru mengamati apa yang dikerjakan oleh anak
  1. Kegiatan akhir
1.      Guru menyimpulkan pelajaran
2.      Guru memberikan penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa

IX.             Evaluasi
Tes: tertulis / praktek langsung selama proses pembelajaran




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) II

I.       Identitas
Mata Pelajaran                  : Motorik halus
Kelas                                 : B.4
Pokok bahasan                  : Latihan Menulis
Sub pokok bahasan           : Mewarnai
Alokasi waktu                   :

II.    Standar Kompetensi
Mewarnai bentuk atau gambar

III. Kompetensi Dasar
Anak mampu mewarnai bentuk secara rapi dan terarah

IV. Tujuan Pembelajaran
1.      diharapakan anak dapat mewaranai bentuk persegi
2.      diharapkan anak mampu mewarnai bentuk lingkaran
3.      diharapkan anak mampu mewarnai bentuk segi tiga
4.      diharapkan anak mampu mewarnai gambar buah

V.    Indikator
  1. anak mampu mewarnai bentuk persegi
  2. anak mampu mewarnai bentuk lingkaran
  3. anak mampu mewarnai bentuk segi tiga
  4. anak mampu mewarnai gambar buah - buahan

VI. Materi Pokok
Mewarnai bentuk dan mengetahui bentuk yang diwarnai


VII.          Alat dan Sumber
Alat; gambar bentuk yang akan di warnai, kertas, alat tulis, crayon
Sumber; Bunanta,murti,(2008), Gerakan, yayasan murti bunanta
Tim kreatif tiko untuk kelompok bermain dan taman kanak-kanak. 2003 Ayo Bermain Maze klaten:tim kreatif tiko.

VIII.       Kegiatan Pembelajaran

  1. Kegiatan Awal
1.      Asesor/ guru memeriksa kesiapan anak
2.      Asesor/ guru menjelaskan tujuan pembelajaran
3.      Apresiasi

  1. Kegiatan Inti
1.      Guru menjelaskan materi hari ini dan memperkenalkan alat-alat yang digunakan
2.      Guru membagikan gambar berbentuk persegi kepada anak dan crayon, setelah itu guru bertanya sambil mengakat gamabar “gamabar apa ini anak-anak?”
3.      Guru memperbaiki jawaban anak dan mencontohkan cara mewarnai
4.      Guru mengamati kegiatan anak dan membantu apabila akan mengalami kesulitan
5.      Guru melanjutkan pelajaran dengan membagikan gambar lingkaran, dan bertanya kepada anak “gambar apa ini anak-anak?”
6.      Guru memperbaiki jawaban anak ini namanya lingkaran bentuknya bulat, kemudian guru mencontohkan cara mewarnai lingkaran, lalu anak menirukan sambil guru mengamati apa yang dikerjakan oleh anak
7.      Setelah selesai guru memperlihatkan gambar segi tiga dan bertanya kepada anak “gambar apa ini anak-anak?, dan anak menjawab, jika anak menjawab salah lalu dibenarkan oleh guru,  
8.      Guru mencontohkan kepada anak untuk mewarnai gambar, lalu anak menirukan sambil guru mengamati apa yang dikerjakan oleh anak
  1. Kegiatan Akhir
1.         Guru menyimpulkan pelajaran
2.         Guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja anak dan memberikan pujian

IX.       Evaluasi
Tes lisan dan tertulis selama proses belajar mengajar berlangsung






RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) III

I.       Identitas

Mata Pelajaran                  : Motorik halus
Kelas                                 : B. 4
Pokok bahasan                  : Latihan Menulis
Sub pokok bahasan           : menirukan bentuk
Alokasi waktu                   :

II.    Standar Kompetensi
Menirukan/Membuat bentuk

III.    Kompetensi Dasar
Menirukan bentuk

IV.    Tujuan Pembelajaran
1.      Diharapkan anak dapat menirukan bentuk persegi
2.      Diharapkan anak dapat menirukan bentuk lingkaran
3.      Diharapkan anak dapat menirukan bentuk segi tiga
4.      Diharapkan anak dapat menirukan bentuk Angka

V.       Indikator
1.      Anak dapat menirukan bentuk persegi
2.      Anak dapat menirukan bentuk lingkaran
3.      Anak dapat menirukan bentuk segi tiga
4.      Anak dapat menirukan bentuk tanda tambah

VI.    Materi Pokok
Mengenal bentuk dengan menirukan bentuk

VII.  Alat dan Sumber
Alat; gambar bentuk dan bentuk asli bentuk benda yang akan ditiru, alat tulis, kertas
Sumber; Bunanta,murti,(2008), Gerakan, yayasan murti bunanta
Tim kreatif tiko untuk kelompok bermain dan taman kanak-kanak. 2003 Ayo Bermain Maze klaten:tim kreatif tiko.

VIII.       Kegiatan Pembelajaran
A.    Kegiatan Awal
1.         Asesor/ guru memeriksa kesiapan anak
2.         Asesor/ guru menjelaskan tujuan pembelajaran
3.         Apresiasi

B.     Kegiatan Inti
1.         Guru mengenalkan kepada siswa bentuk persegi, lingkaran, segitiga dan tanda tambah secara bergantian dan menyebut nama-nama masing-masing bentuk
2.         Guru mengangkat bentuk persegi dan gambar persegi secara bergantian dan bertanya “bentuk apa ini anak-anak?”
3.         Kemudian guru membagikan kertas dan alat tulis kepada anak dan memberikan contoh bagai mana cara membuat persegi
4.         Guru menunjuk gambar lingkaran dan bertanya kepada anak “gambar apa ini anak-anak?”
5.         Guru memperbaiki jawaban anak ini namanya lingkaran kemudian guru menyuruh anak untuk mengulang “lingkaran” melanjutkan pelajaran dengan memberikan contoh bagaimana cara meniru bentuk lingkaran
6.         Guru menunjuk gambar segi tiga kemudian bertanya kepada anak “gambar apa ini anak-anak?”
7.         Guru menjelaskan bagaimana cara membuat gambar segi tiga dengan cara meniru, sambil membuat guru bertanya berapa sisi pada segi tiga?



C.    Kegiatan Akhir
1.      Guru menyimpulkan pelajaran
2.      Guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja anak dan memberiak pujian

IX.    Evaluasi
Tes lisan dan tertulis selama proses belajar mengajar berlangsung

 BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Teknik labor I yang mencakup: Identifikasi, assesmen melalui wawancara, tes, observasi, study dokumentasi yang dilakasanakan dengan menggunakan instrumen yang diberikan kepada klien dan dapat disimpulkan bahwa klien mengalami permasalahan pada perkembangan dalam aspek: motorik halus. Maka klien diduga memerlukan layanan khusus. Tetapi semua aspek tidak dibatasi hanya satu aspek saja. Pada kesempatan ini untuk diberikan program dan layanannya yaitu: latihannya. Yaitu Latihan motorik halus yang nantinya bemanfaat untuk perkembangan menulis bagi anak Pada program ini penulis membutuhkan kerjasama dengan guru kelas atau sekolah melanjutkan layanan dikarenkan keterbatasan waktu.

B.     Saran
Kepada sekolah untuk dapat lebih memperhatikan anak-anak yang membutuhkan layanan khusus dikarenakan bermasalah baik dalam perkembangan ataupun dalam akademiknya. Dan sebaliknya sekolah lebih banyak bekerjasama dengan orang tua agar anak dapat perhatian yang sempurna.
Untuk keberhasilan program dan layanan disarankan kepada sekolah agar melanjutkan layanan yang telah dibuatkan programnya pada laporan study kasus ini.




DAFTAR PUSTAKA

Bunanta,murti,(2008), Gerakan, yayasan murti bunanta
Disability Fact Sheet on Speech/Language Disorder (FS11). January 2004. National Dissemintion Center for Children with Disabilities.
Elizabeth B. Hurlock, 1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.
http://www/tabloidnakita.co.id/tabloiddetail.KG?id = KG group. Diacsess:           3 Desember 008.
Retno, Widyanti dan Danis Widystuti, 2007. Panduan Perkembangan Anak 3 – 6 Tahun. Jakarta: Puspaswara.
Sunarto dan Hartono, Agung. 1999. Perkembngn Peserta Didik. Jakarta. PT. Rineka Cipta.





















0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:
:nangis :rate :lebay :hoax :nyimak :hotnews :gotkp :wow :pertamax :lapar :santai :malu :ngintip :newyear

Posting Komentar